Monday, November 7, 2011

Tangisan Hati Terluka

Ini menyedihkan.

Ini sungguh menyedihkan.
Pertama, kehilangan seseorang yang engkau cintai lebih dari apapun. Bahkan lebih dari diri mu sendiri, kepada seseorang yang kau tahu kau tak punya kesempatan untuk menandingin keindahan rupanya.


Mendorong orang - orang yang mencintaimu, lebih jauh hanya karena dunia yang tragis ini telah membuat mu merasa lebih kesepian daripada sebelumnya.

Lalu, menemukan seseorang yang dapat mengerti akan dirimu dan dunia mu yang tampak nya selalu berputar dalam arus maut. Hanya untuk tahu, bahwa kau tidak mengerti dimana posisi kamu di dalam kehidupannya.

Fiksi, fakta, mimpi, harapan, dan kenyataan tampaknya berbaur sempurna dalam secangkir kepahitan.

Merasa trauma dan takut akan cinta membuat suasana semakin buruk.

Untuk merasakan sakitnya berjalan tanpa alas, di atas kepingan mimpi mu

Menyadari bahwa hati Anda adalah mainan orang lain, dan perasaan Anda adalah aksesoris bonus.

Mengetahui apa yang Anda paling takuti dalam hidup, berubah menjadi sebuah pengalaman yang tidak akan pernah dilupakan.
Menyadari bahwa orang yang Anda pikir Anda tahu luar-dalam, bisa mengejutkan rasa kehidupan dari diri Anda.

Dan............. mengetahui bahwa bentuk cinta tak hanyalah berupa Hati.

Sekarang,
hidup saya terus berputar dan tenggelam ke dalam pikiran "bagaimana jika ..?" "apakah mungkin?" dan "mengapa?"
Saya telah jatuh dari surga tinggi dan mendarat di atas kerasnya hidup.


"Luka yang tidak dapat dilihat adalah yang sulit untuk menyembuhkan"

....


dan sebagainya ini adalah kata-kata dari seorang gadis berusia 14 tahunyang menulis isi hatinya pada 02:14 pagi hari.

Dia masih berharap akan keajaiban
Apakah itu akan terjadi?




-Nabilla Utami 7 November 2011

Saturday, October 22, 2011

Rindu

Waktu menunjukan pukul 6:35
Ku terlentang diatas kasur dengan pikiran ku terbenang di udara
Tanpa sadar aku pun bernostalgia
Teringat sewaktu kita muda dan mabuk asmara

Apakah kau ingat disaat kita berbaring di bawah sinar bulan?
Bersama cahaya malam dan kelipan bintang
Malam itu terasa sungguh menakjubkan
Kami bermain di dunia tanpa lawan




Namun sekarang ku hanya bisa duduk terdiam
Ku memandang jauh ke matahari yang telah terbenam
Merasakan genggaman tanganmu yang kini ku rindukan
Warna langit biru berubah menjadi jingga
Indah nya melebihi luar angkasa

Aku pun hampir meneteskan air mata
Jika teringat disaat - saat kita bercanda tawa
Karena semua itu telah tiada
Sungguh ingin aku menggapai diri mu
Memelukmu penuh rindu
Namun aku dan kau sudah tak sama






-nabillautami 22/10/2011

Thursday, October 20, 2011

Athena & Raharsya II

Siapa menyangka
Dua hati yang telah pisah
Dapat bersatu dalam cinta
Seperti kisah Athena dan Raharsya


Berakhir pahit dan terpecah
Tanpa akhir mereka berpisah
Karena kebesaran ego raharsya
Hati Athena pun terpatah


Namun pada suatu saat
Mereka bersatu kembali
Perasaan lama datang cepat
Apakah itu cinta sejati?


Tiap hari terasa begitu indah
Hari - hari Athena selalu cerah
Tiap saat menjadi terang
Raharsya pun teramat senang


Kata orang, cinta yang berawal meriah
Akan berakhir pahit sangat
Kisah Athena Raharsya pun berbelok arah
Kebahagiaan mereka berakhir sudah


Kangen datang, bosen pergi
Athena menangis dengan penuh emosi
Raharsya yang nampaknya selalu ada
Menghilang tanpa kata - kata


Tapi apa boleh buat?
Mereka memang butuh waktu sendiri
Mungkin suatu saat
Mereka akan berjumpa lagi


"Ada bagian kecil diriku
Yang tak akan melepaskan mu
Kau akan selalu ku ingat
Engkaulah kenangan terindah ku"
Ucap Athena pada Raharsya
Sejenak mereka berdua diam tak bersuara
Lalu berpisah untuk selamanya


Kisah Athena dan Raharsya
Telah berakhir tanpa kata kata.....










Puisi oleh: NabillaUtami

Saat Hujan Datang

Suatu hari ku meralat di jalanan ibu kota lalu ku duduk di halte menunggu bis untuk kembali ke rumah.

Saat ku lihat tas ku, ku telah sadar bahwa dompet ku hilang.
Ku harus akui, aku merasa teramat murka dan marah tak terkendali pada saat itu.

Lalu apa selanjut nya?
Hujan deras pun datang
Ku lalu lihat dompet kecil terbawa arus banjir dan kemudian masuk ke dalam selokan air, hilang tak tertermukan.

"SIALAN DOMPET GUE MASUK GOT!"

Teriak ku.

Emosi ku sudah pada puncak nya.
Setiap orang yang menatap mata ku seandai telah mati dalam pikiran ku.

Lalu dengan penuh emosi aku pun memutuskan untuk berjalan pulang.

"Bajingan! Kenapa harus terjadi pada gua?! Hari yang sialan! SIALAN BANGET!!!!!"
Ku teriak lagi, saat itu jauh lebih kencang.

Saat itu sudah jam 4:35 dan saya harus tiba di rumah untuk makan malam bersama keluarga.

Saya pun memutuskan untuk lari, namun sebab hujan nya begitu deras saya pun tergelincir dan terjatuh.


Saya harus akui, memang sangat sakit.

Dan di tambah saya harus berjalan melawan kepahitan ibukota untuk makan bersama sang ibu.

Namun saat saya berjalan, saya melihat seorang bocah berkisaran umur 6 tahun sedang duduk di bawah pohon sendiri.

Muka ia terlihat kusam, lecek, dan pucet. Seperti telah melihat hantu.

Saya hampiri bocah itu

"Dek kamu ngapain disini sendirian?"
"Gak ngapa - ngapain"
"Lah orang tua kamu kemana?"
"Orang tua?......."

Anak itu terdiam
Mata nya semakin membengkak
Lalu ia menangis

Aku mencoba untuk menenangkan nya dan mengelus pundaknya, ia pun nangis di pelukan ku.

"Hu...ibu....dia pergi!!!!"
"Pergi kemana adik kecil?"
"Ke....tangan Tuhan"
"Ibu kamu sudah tiada?"
"Nyawa nya telah direnggut Bapak!"
"Bapak kamu.....membunuh ibu kamu?"
"Iya! Lalu iya pergi membawa kabur semua harta meninggalkan segala nya dan membiarkan ku hidup terlantar!!!"

Tangisannya pun meledak.
Aku hanya terdiam, terbeku, dan tak bersuara.

Aku kehilangan dompet, ia kehilangan harta.
Aku melewatkan bis, dia di "lewatkan" oleh Bapak nya.
Aku tergelincir dan terjatuh di bawah hujan, dia......hidup nya telah di hujani tangisan yang membara.

Ku pikir aku yang telah melewati hari yang buruk, ternyata cobaan ku tak seberat adik kecil ini.

Namun ku memutuskan untuk mengajak adik ini untuk makan bersama dirumah ku.

Lalu kami berdua berjalan, melintasi banjir, melewati hujan, berpegangan tangan dan berusaha untuk bersenyum dibalik kepedihan.

-nabillautami 18/10/2011

Sunday, October 16, 2011

"Hadapi dengan Senyuman"

Mengapa Orang Menulis?

Judulnya cukup menarik perhatian segala pihak.

Bila tidak, mari saya beritahu.

Alasan mengapa sebuah tulisan itu "indah" karena terkadang sulit untuk mengekspresikan diri dengan cara berbicara secara langsung.

Terkadang, tidak semua.

Terkadang, terdapat beberapa yang tidak bisa mengutarakan secara langsung.

Terkadang, mereka cukup berbahagia saja seperti memberi senyuman.

Tetapi usaha seperti itu dari hal terkecil pun dapat membantu karena terkadang senyuman adalah hal terindah yang dapat membangkitkan semangat setiap orang yang melihat mu.

Karena, dengan bersenyum engkau dapat membangkitkan semangat seseorang yang mungkin mengalami hari yang buruk.

Dengan bersenyum, kau dapat membangkitkan senyuman seseorang yang terkadang mendapatkan hari yang buruk.

Walau senyum itu terkadang hanya untuk membangkitkan hidup seseorang.

Kau harus selalu ingat bahwa dengan bersenyum, berbahagia, dan tertawa.

Karena mungkin seseorang akan menuggu mu untuk berbahagia di rumah seperti keluarga, atau ada yang menunggu mu di sekolah  untuk tertawa.

Maka teruslah berbahagia maka dunia berbahagia dengan mu.

-nabillautami 10/16/2011 :D:D:D

Saturday, October 8, 2011

Jakarta

Berhalusinasi
Berteduh
Bermimpi di bawah langit ibu kota

Para pemimpin masa depan
Berbaring diantara dedaunan
Menyatakan keliruan akan hilang nya "bapak kota"

Siapakah dia?
Segelintir orang bertanya
Mencari jawaban akan pertanyaan yang tak ada logika

Keadilan di tangan siapa?
Bukankah rakyat berkuasa?
Apa hanya petinggi negara?

Waktu pun habis
Hilang terjebak kemacetan
Tapi apa boleh buat, kita hanyalah rakyat jelata
Hanya bisa bermimpi,
Jakarta oh Jakarta

Nabilla Utami 8June2011

Athena & Raharsya

Athena & Raharsya
Puisi oleh: Nabilla Utami

Suatu hari pada bulan Maret tahun 2005
Terlihat sesosok gadis duduk di rerumputan taman kota
Sedang memakan apel dan membaca buku karangan Andrea Hirata
Gadis tersebut bernama, Athena

Melainkan di suatu sisi lain dari kota ini
Sisi yang tak begitu elok
Terlihat seorang pemuda pemetik buah
Sedang berisitirahat di antara hirupan udara tak segar
Pemuda itu bernama, Raharsya

Pada suatu sore yang indah di sekitar pantai
Terlihat suatu adegan yang tidak menyenangkan
Dimana sepasang kekasih sedang mengalami pertengkaran
Yang berakhir dengan seorang perempuan nangis tersedu diatas bangku
Perempuan itu Athena

Berjalan di tepi pantai, membasahi kaki nya
Terlihat sosok Raharsya sedang bersantai
Namun, terdengar lah tangisan gadis patah hati
Melihat apa yang sedang duduk bersedu
Raharsya mencoba untuk membantu

Kedua orang asing ini langsung jatuh cinta seketika
Athena tidak dapat menahan dirinya
Karena Raharsya adalah tokoh yang menawan
Begitupun Raharsya, terperdaya oleh mata Athena yang sangat mempesona


Setelah itu, mereka pun tak terpisahkan
Seperti jodoh terlahir di surga
Kemanapun Athena pergi, selalu ditemani Raharsya
Seolah - olah seorang satria yang selalu menjaga putri raja
Seperti Raharsya yang berjanji untuk melindungi sang kekasih
Dari hati terluka

Namun dapatkah Raharsya menyelamatkan kekasihnya
Dari tingkah laku dia sendiri
Yang dapat meruntuhkan jiwa sang pacar?

Tanpa disadari hati Athena pun tersayat – sayat
Hari – harinya selalu penuh dengan kemurungan
Teman nya pun mulai khawatir
Sosok Athena yang periang hilang dalam seketika

Yang dinamakan ‘terjatuh’ pasti berujung dengan ‘terluka’
Athena telah terjatuh dalam cinta Raharsya
Jatuh terlalu dalam dan tidak sadar akan suasana yang kian memburuk
Ucapan penuh emosi pun sering terdengar antara mereka
Tapi tiap pertengkaran selalu dimenangkan oleh Raharsya
Bahkan ketika kebenaran berpihak pada Athena

Tidak sanggup atas ketidak adil-an Cinta
Tidak sangguplah Athena atas tingkah pacar nya
Raharsya hanya bisa memberi nya kata-kata kekerasan dan ancaman kosong
Perasaan Athena pun kian mencampur aduk
Ia bingung, atas tindakan yang harus diambil
Ia terluka bagaikan ada pisau baja di tenggorokan nya


Tetapi waktu tidak kenal patah hati
Hari – hari pun berlalu
Malam berganti pagi
Ombak, pasang surut
Seperti kehidupan Athena yang naik turun

Perlahan, Athena pun membaik
Sulit pada awalnya
Tetapi Ia berhasil untuk menghapus kenangan pahit
Dan tak pernah menoleh kebelakang

Hidup nya pun terus mengalir bagaikan air di sungai
Kadang terhambat oleh beberapa batu
Tetapi pada ujungya, batu itupun terlewatkan oleh nya

Kadang kala, Athena pun bertemu Raharsya
Athena berkedip senyum
Dan Raharsya membuang muka
Athena masih menangkap napas ketika melihatnya
Tetapi ia tahu bahwa masa depan nya bersama cinta lain tak akan datang
Jika dia masih terperangkap dalam kenangan masa lalu
Lalu Athena hanya menggeleng,
Mengambil buku karangan Andrea Hirata nya,
Menghabiskan buah Apel terakhirnya
Membersihkan diri dari rumput – rumput taman kota
Tersenyum kepada masa lampau nya
Dan berpaling menuju yang akan datang.