Showing posts with label indonesian. Show all posts
Showing posts with label indonesian. Show all posts

Sunday, April 21, 2013

Hilang


Hilang
Sebuah cerpen oleh Nabilla Utami

Gelap.
Semua terasa gelap.
Tidak telihat warna atau bahkan setitik cahaya pun.
Suara hembusan nafas pun tak ku dengar.
Hanya ada suara seperti pisau sedang beradu dengan garpu di atas piring.
Di pusat ruang dingin ini aku berbaring.


Aku tidak ingat bagaimana aku bisa berada di sini. Apa yang kulakukan, atau apa yang telah terjadi padaku. Mungkin, namaku saja telah kulupakan. Hanya ada beberapa potongan suatu kejadian yang sekarang mengambang di kepalaku. Berusaha mengingat kembali itu semua, luar biasa susahnya. Belum lagi sakit kepala yang sungguh tiada tara. Bagai berusaha bernostalgia di kala kau amnesia.

Namun aku merasa bahwa aku telah mengalami ini sebelumnya. Rasa ini, kegelapan ini, dingin ini, bahkan hilangnya ingatanku pun sudah tidak asing lagi. Namun siapakah aku untuk membuat kesimpulan, sedangkan aku pun tidak ingat namaku sendiri?

Hanyalah sebuah sentuhan yang kuingat betul. Bukan seperti sentuhan secara fisik tetapi, lebih ke jiwa. Ada sesuatu yang telah menyentuh jiwaku begitu dalam, sehingga perasaan ini tak bisa kulupakan. Suatu benda mungkinkah? Apa seseorang? Siapakah yang telah datang ke hidupku ini dan membuatku merasa seperti ini?

Siapakah orang itu? Apakah dia yang selalu datang di mimpi – mimpiku ini? Dia yang menyebut namaku begitu indahnya, sedangkan aku pun lupa siapa namaku. Dia yang memberiku kehangatan sekaligus rasa takut akan kehilangan dirinya. Dia yang mengenalkanku kepada dunia yang penuh dengan kebahagiaan. Dia dengan sentuhannya itu.

Apa mungkin semua ini bukanlah mimpi namun merupakan bagian dari ingatanku? Tapi, jika pun ini merupakan hidup ku sebelumnya, mengapa ingatanku samar – samar tentang apa yang terjadi pada dirinya? Kemanakah lelaki itu pergi menghilang membawa cintaku begitu saja? Apakah dia tidak kasihan dengan diriku yang sekarang melarat dalam kebingungan?

Aku sangat ingin tahu apa yang terjadi padanya, dan kenapa ingatanku akan dia hanya sampai situ saja? Mengapa tidak ada lanjutan dari kisah kita?


Apa mungkin..


Tidak.



Bukan.


Tidak mungkin itu dia




Itu….. hanyalah sebuah mimpi buruk

Atau…



“AAAAAAA”
“Dok dia telah sadar kembali,” kata sebuah suara di balik warna putih itu.


Aku pun terbangun, dan menyadari bahwa aku sedang berbaring diatas kasur yang nampaknya seperti di dalam ruangan rumah sakit. Dua pria dengan jas panjang berwarna putih, dan sebuah alat yang menggantung pada pundaknya, berjalan perlahan ke arahku.

“Tenangkan dirimu, kau akan baik – baik saja kok,” sahut salah satu dari mereka.


Aku berusaha untuk melihat sekelilingku, berharap ada satu/dua hal yang dapat mengingatkanku kembali. Aku melihat tangan kiriku dililit perban, dan tangan kananku penuh dengan luka kecil.

“Apa yang telah kulakukan?” pikirku.


Lalu, aku menyadari bahwa di samping tempat tidurku ada sebuah ranjang lagi dan disana terbaring tubuh seorang lelaki. Layar yang menandakan berakhir sudah atau belum kehidupannya, hanya bergaris lurus. Nyawa tubuh lelaki itu telah tiada.

“Siapa dia?” tanyaku pada pria berjas putih panjang ini.
“Kau tidak usah mengkhawatirkan dia, lupakan saja.”
“Iya, kau tidur saja kembali,” tambah salah satunya yang sekarang sedang memberiku semacam bius.

“Tapi, aku ingin tahu apa yang terjadi pada diri dia! Diriku! Tanganku! Semuanya! Mengapa aku bisa disini?? Dan siapakah kalian?!?!”
“Sudah, sudah. Lupakan saja semua. Semakin kau lupa, semakin hilang rasa sakitnya.”

Aku mulai merasakan bius itu berjalan cepat ke sekujur tubuhku.
“Coba tenangkan saja dirimu, lalu tidurlah kembali. Esok hari kau bangun, sudah hilang semua rasa sakit ini.”
“Iya, jangan sakiti diri kamu lagi ya.”
“Tuh dengar apa kata rekanku, biarkan saja kematian sendiri dengan urusannya. Tak usah kau ikut campur. Satu nyawa tak perlu disusul dengan satu lagi.”

Kematian.

Sekarang aku ingat semuanya. Bagaimana aku bisa berada disini, dan alasan mengapa ini semua sudah tidak asing lagi bagiku. Aku telah terbangun seperti ini beberapa kali sebelumnya dan aku selalu melihat lelaki itu berbaring di ranjang sampingku. Aku tahu dia siapa, dan aku tahu mengapa kita berada disini. Aku tahu bahwa lelaki disampingku ini meninggal akibat dari kecelakaan mobil yang dialaminya karena disaat itu ia sedang mengemudi sambil bertengkar dengan kekasihnya melalui telepon.

Setelah kecelakaan terjadi ambulans langsung membawa lelaki ini ke UGD terdekat, dan tak lama kemudian kekasihnya datang dengan air mata yang telah menggenangi setengah wajahnya. Penuh dengan rasa penyesalan dan kesedihan melihat lelaki yang ia cintai hendak menghembuskan nafas terakhirnya, perempuan ini mengambil benda tertajam yang bisa dia raih dan mulai mencelakai dirinya sendiri. Berharap dapat menyusul kekasihnya yang terbaring tak berdaya.

“Siapakah dia”
Aku bertanya.
“Siapakah diriku”
Engkau mungkin ingin tahu.

Tapi, apa yang semestinya kulakukan? Cinta bukankah dibawa sampai mati?


Lalu, obat bius itu mematikan seluruh tubuhku.

Sunday, March 3, 2013

Romansa di Tengah Hutan Belantara

Pagi datang dan bulan bersembunyi
Matahari terbangun dari dengkurannya
Lalu mengusap langit dengan kilauan fajar
Para manusia pun hidup kembali


Sebuah hutan di tengah kota

Sebuah hutan di antara kita
Apa yang telah memisahkan cinta?
Waktu? Jarak? Atau manusia?
Tragedi puitis dihanyutkan oleh masa

"Ini adalah sebuah romansa di tengah hutan belantara"

Begitu sahut mereka


Sekian ribu hari berlalu

Matahari dan bulan silih berganti menjamu bumi
Tiada yang tetap untuk selamanya
Tiada dusta yang akan berlangsung lama


"Ini adalah sebuah romansa di tengah hutan belantara"

Begitu sahut mereka


"Ini adalah sebuah distorsi cinta"

Begitu tersiksanya kita







- Nabilla Utami
20 Februari 2013

Saturday, January 12, 2013

Antologi Rasa

Antologi Rasa

karya Ika Natassa 


K e a r a
We're both just people who worry about the breaths we take, not how we breathe.
How can we be so different and feel so much alike, Rul?
Dan malam ini, tiga tahun setelah malam yang membuatku jatuh cinta, my dear, dan aku di sini terbaring menatap bintang-bintang di langit pekat Singapura ini, aku masih cinta, Rul. Dan kamu mungkin tidak akan pernah tahu.
Three years of my wasted life loving you.

R u l y
Yang tidak gue ceritakan ke Keara adalah bahwa sampai sekarang gue merasa mungkin satu-satunya momen yang bisa mengalahkan senangnya dan leganya gue subuh itu adalah kalau suatu hari nanti gue masuk ke ruangan rumah sakit seperti ini dan Denise sedang menggendong bayi kami yang baru dia lahirkan. Yang tidak gue ceritakan ke Keara adalah rasa hangat yang terasa di dada gue waktu suster membangunkan gue subuh itu dan berkata, "Pak, istrinya sudah sadar," dan bahwa gue bahkan tidak sedikit pun berniat mengoreksi pernyataan itu. Mimpi aja terus, Rul.

H a r r i s
Senang definisi gue: elo tertawa lepas. Senang definisi elo? Mungkin gue nggak akan pernah tahu. Karena setiap gue mencoba melakukan hal-hal manis yang gue lakukan dengan perempuan-perempuan lain yang sepanjang sejarah tidak pernah gagal membuat mereka klepek-klepek, ucapan yang harus gue dengar hanya, "Harris darling, udah deh, nggak usah sok manis. Go back being the chauvinistic jerk that I love."
That's probably as close as I can get to hearing that she loves me.


Tiga sahabat. Satu pertanyaan. What if in the person that you love, you find a best friend instead of a lover?  

Friday, November 30, 2012

Rakyat Jelata

"Dimana letak kehidupan itu berada?"

Telah lama mereka mencarinya
Telah beredar lama ucapan tentang harta
Namun hingga saat ini yang ada hanyalah harapan hampa

Mereka terdiam
Mereka kecewa
Mereka marah
Namun mereka tak bisa berbuat apa

Mereka hanyalah rakyat jelata
Seperti kita semua

Selalu diperlakukan semena - mena

Siapa yang peduli terhadap kita?







November 2012

Thursday, August 23, 2012

Sebuah Cita - Cita

Aku punya sebuah ambisi
Sebuah cita cita
Sebuah mimpi
Kau mungkin berkata "dirimu gila!"
Jika kau tau apa maksud ku

Tampak nya tiada batas untuk meraih sebuah mimpi
Namun mengapa ada hambatan sana sini?
Entah tidak disetujui oleh orang tua
Atau dianggap konyol dan buang buang harta

Kau bilang aku harus bisa berkarya
Namun kau anggap hasil ku sia sia
Kau bilang ini hidup ku
Namun kenapa aku harus jalani mau mu?

Aku tahu maksud mu ingin menjaga ku
Aku tahu kau ingin yang terbaik untuk ku
Tapi apakah salah jika aku ingin mengejar mimpi gila ku?


Aku ingin kau percaya pada ku
Aku ingin kau mendukung segala langkah ku
Aku ingin kau yakini diri ku dan diri mu sendiri bahwa aku bisa meraih cita cita ku

Karna tanpa kasih sayang mu
Jadi apakah aku, Ibu?

Bittersweet Love

Bittersweet Love
karya Netty Virgiantini & Aditia Yudis


"Merindukanmu adalah satu satunya kata yang dapat menggambarkan rasa ini. Dan semuanya dimulai sejak aku kehilangan mu.

Ketika waktu membawakan pilihan pilihan lain untukku, langkahku masih terbelit oleh ingatan tentangmu. Kasih sayang yang seluruhnya milikku pun harus terbagi. Bahkan, rumah tak lagi menjadi tujuanku untuk pulang.

Kini aku menyadari bahwa semua sudah berganti dan yang bisa kulakukan hanyalah menghadapi. Semua yang telah lewat tak mungkin bisa kembali. Apa yang kupikir lenyap, nyatanya tertutup emosi.

Butuh waktu untuk belajar mencintai lagi. Dengan penuh keyakinan diri aku melakukannya.

Menerima. Cinta sesederhana itu saja."

Monday, November 7, 2011

Tangisan Hati Terluka

Ini menyedihkan.

Ini sungguh menyedihkan.
Pertama, kehilangan seseorang yang engkau cintai lebih dari apapun. Bahkan lebih dari diri mu sendiri, kepada seseorang yang kau tahu kau tak punya kesempatan untuk menandingin keindahan rupanya.


Mendorong orang - orang yang mencintaimu, lebih jauh hanya karena dunia yang tragis ini telah membuat mu merasa lebih kesepian daripada sebelumnya.

Lalu, menemukan seseorang yang dapat mengerti akan dirimu dan dunia mu yang tampak nya selalu berputar dalam arus maut. Hanya untuk tahu, bahwa kau tidak mengerti dimana posisi kamu di dalam kehidupannya.

Fiksi, fakta, mimpi, harapan, dan kenyataan tampaknya berbaur sempurna dalam secangkir kepahitan.

Merasa trauma dan takut akan cinta membuat suasana semakin buruk.

Untuk merasakan sakitnya berjalan tanpa alas, di atas kepingan mimpi mu

Menyadari bahwa hati Anda adalah mainan orang lain, dan perasaan Anda adalah aksesoris bonus.

Mengetahui apa yang Anda paling takuti dalam hidup, berubah menjadi sebuah pengalaman yang tidak akan pernah dilupakan.
Menyadari bahwa orang yang Anda pikir Anda tahu luar-dalam, bisa mengejutkan rasa kehidupan dari diri Anda.

Dan............. mengetahui bahwa bentuk cinta tak hanyalah berupa Hati.

Sekarang,
hidup saya terus berputar dan tenggelam ke dalam pikiran "bagaimana jika ..?" "apakah mungkin?" dan "mengapa?"
Saya telah jatuh dari surga tinggi dan mendarat di atas kerasnya hidup.


"Luka yang tidak dapat dilihat adalah yang sulit untuk menyembuhkan"

....


dan sebagainya ini adalah kata-kata dari seorang gadis berusia 14 tahunyang menulis isi hatinya pada 02:14 pagi hari.

Dia masih berharap akan keajaiban
Apakah itu akan terjadi?




-Nabilla Utami 7 November 2011

Saturday, October 22, 2011

Rindu

Waktu menunjukan pukul 6:35
Ku terlentang diatas kasur dengan pikiran ku terbenang di udara
Tanpa sadar aku pun bernostalgia
Teringat sewaktu kita muda dan mabuk asmara

Apakah kau ingat disaat kita berbaring di bawah sinar bulan?
Bersama cahaya malam dan kelipan bintang
Malam itu terasa sungguh menakjubkan
Kami bermain di dunia tanpa lawan




Namun sekarang ku hanya bisa duduk terdiam
Ku memandang jauh ke matahari yang telah terbenam
Merasakan genggaman tanganmu yang kini ku rindukan
Warna langit biru berubah menjadi jingga
Indah nya melebihi luar angkasa

Aku pun hampir meneteskan air mata
Jika teringat disaat - saat kita bercanda tawa
Karena semua itu telah tiada
Sungguh ingin aku menggapai diri mu
Memelukmu penuh rindu
Namun aku dan kau sudah tak sama






-nabillautami 22/10/2011

Thursday, October 20, 2011

Athena & Raharsya II

Siapa menyangka
Dua hati yang telah pisah
Dapat bersatu dalam cinta
Seperti kisah Athena dan Raharsya


Berakhir pahit dan terpecah
Tanpa akhir mereka berpisah
Karena kebesaran ego raharsya
Hati Athena pun terpatah


Namun pada suatu saat
Mereka bersatu kembali
Perasaan lama datang cepat
Apakah itu cinta sejati?


Tiap hari terasa begitu indah
Hari - hari Athena selalu cerah
Tiap saat menjadi terang
Raharsya pun teramat senang


Kata orang, cinta yang berawal meriah
Akan berakhir pahit sangat
Kisah Athena Raharsya pun berbelok arah
Kebahagiaan mereka berakhir sudah


Kangen datang, bosen pergi
Athena menangis dengan penuh emosi
Raharsya yang nampaknya selalu ada
Menghilang tanpa kata - kata


Tapi apa boleh buat?
Mereka memang butuh waktu sendiri
Mungkin suatu saat
Mereka akan berjumpa lagi


"Ada bagian kecil diriku
Yang tak akan melepaskan mu
Kau akan selalu ku ingat
Engkaulah kenangan terindah ku"
Ucap Athena pada Raharsya
Sejenak mereka berdua diam tak bersuara
Lalu berpisah untuk selamanya


Kisah Athena dan Raharsya
Telah berakhir tanpa kata kata.....










Puisi oleh: NabillaUtami

Saat Hujan Datang

Suatu hari ku meralat di jalanan ibu kota lalu ku duduk di halte menunggu bis untuk kembali ke rumah.

Saat ku lihat tas ku, ku telah sadar bahwa dompet ku hilang.
Ku harus akui, aku merasa teramat murka dan marah tak terkendali pada saat itu.

Lalu apa selanjut nya?
Hujan deras pun datang
Ku lalu lihat dompet kecil terbawa arus banjir dan kemudian masuk ke dalam selokan air, hilang tak tertermukan.

"SIALAN DOMPET GUE MASUK GOT!"

Teriak ku.

Emosi ku sudah pada puncak nya.
Setiap orang yang menatap mata ku seandai telah mati dalam pikiran ku.

Lalu dengan penuh emosi aku pun memutuskan untuk berjalan pulang.

"Bajingan! Kenapa harus terjadi pada gua?! Hari yang sialan! SIALAN BANGET!!!!!"
Ku teriak lagi, saat itu jauh lebih kencang.

Saat itu sudah jam 4:35 dan saya harus tiba di rumah untuk makan malam bersama keluarga.

Saya pun memutuskan untuk lari, namun sebab hujan nya begitu deras saya pun tergelincir dan terjatuh.


Saya harus akui, memang sangat sakit.

Dan di tambah saya harus berjalan melawan kepahitan ibukota untuk makan bersama sang ibu.

Namun saat saya berjalan, saya melihat seorang bocah berkisaran umur 6 tahun sedang duduk di bawah pohon sendiri.

Muka ia terlihat kusam, lecek, dan pucet. Seperti telah melihat hantu.

Saya hampiri bocah itu

"Dek kamu ngapain disini sendirian?"
"Gak ngapa - ngapain"
"Lah orang tua kamu kemana?"
"Orang tua?......."

Anak itu terdiam
Mata nya semakin membengkak
Lalu ia menangis

Aku mencoba untuk menenangkan nya dan mengelus pundaknya, ia pun nangis di pelukan ku.

"Hu...ibu....dia pergi!!!!"
"Pergi kemana adik kecil?"
"Ke....tangan Tuhan"
"Ibu kamu sudah tiada?"
"Nyawa nya telah direnggut Bapak!"
"Bapak kamu.....membunuh ibu kamu?"
"Iya! Lalu iya pergi membawa kabur semua harta meninggalkan segala nya dan membiarkan ku hidup terlantar!!!"

Tangisannya pun meledak.
Aku hanya terdiam, terbeku, dan tak bersuara.

Aku kehilangan dompet, ia kehilangan harta.
Aku melewatkan bis, dia di "lewatkan" oleh Bapak nya.
Aku tergelincir dan terjatuh di bawah hujan, dia......hidup nya telah di hujani tangisan yang membara.

Ku pikir aku yang telah melewati hari yang buruk, ternyata cobaan ku tak seberat adik kecil ini.

Namun ku memutuskan untuk mengajak adik ini untuk makan bersama dirumah ku.

Lalu kami berdua berjalan, melintasi banjir, melewati hujan, berpegangan tangan dan berusaha untuk bersenyum dibalik kepedihan.

-nabillautami 18/10/2011

Sunday, October 16, 2011

"Hadapi dengan Senyuman"

Mengapa Orang Menulis?

Judulnya cukup menarik perhatian segala pihak.

Bila tidak, mari saya beritahu.

Alasan mengapa sebuah tulisan itu "indah" karena terkadang sulit untuk mengekspresikan diri dengan cara berbicara secara langsung.

Terkadang, tidak semua.

Terkadang, terdapat beberapa yang tidak bisa mengutarakan secara langsung.

Terkadang, mereka cukup berbahagia saja seperti memberi senyuman.

Tetapi usaha seperti itu dari hal terkecil pun dapat membantu karena terkadang senyuman adalah hal terindah yang dapat membangkitkan semangat setiap orang yang melihat mu.

Karena, dengan bersenyum engkau dapat membangkitkan semangat seseorang yang mungkin mengalami hari yang buruk.

Dengan bersenyum, kau dapat membangkitkan senyuman seseorang yang terkadang mendapatkan hari yang buruk.

Walau senyum itu terkadang hanya untuk membangkitkan hidup seseorang.

Kau harus selalu ingat bahwa dengan bersenyum, berbahagia, dan tertawa.

Karena mungkin seseorang akan menuggu mu untuk berbahagia di rumah seperti keluarga, atau ada yang menunggu mu di sekolah  untuk tertawa.

Maka teruslah berbahagia maka dunia berbahagia dengan mu.

-nabillautami 10/16/2011 :D:D:D

Saturday, October 8, 2011

Jakarta

Berhalusinasi
Berteduh
Bermimpi di bawah langit ibu kota

Para pemimpin masa depan
Berbaring diantara dedaunan
Menyatakan keliruan akan hilang nya "bapak kota"

Siapakah dia?
Segelintir orang bertanya
Mencari jawaban akan pertanyaan yang tak ada logika

Keadilan di tangan siapa?
Bukankah rakyat berkuasa?
Apa hanya petinggi negara?

Waktu pun habis
Hilang terjebak kemacetan
Tapi apa boleh buat, kita hanyalah rakyat jelata
Hanya bisa bermimpi,
Jakarta oh Jakarta

Nabilla Utami 8June2011

Athena & Raharsya

Athena & Raharsya
Puisi oleh: Nabilla Utami

Suatu hari pada bulan Maret tahun 2005
Terlihat sesosok gadis duduk di rerumputan taman kota
Sedang memakan apel dan membaca buku karangan Andrea Hirata
Gadis tersebut bernama, Athena

Melainkan di suatu sisi lain dari kota ini
Sisi yang tak begitu elok
Terlihat seorang pemuda pemetik buah
Sedang berisitirahat di antara hirupan udara tak segar
Pemuda itu bernama, Raharsya

Pada suatu sore yang indah di sekitar pantai
Terlihat suatu adegan yang tidak menyenangkan
Dimana sepasang kekasih sedang mengalami pertengkaran
Yang berakhir dengan seorang perempuan nangis tersedu diatas bangku
Perempuan itu Athena

Berjalan di tepi pantai, membasahi kaki nya
Terlihat sosok Raharsya sedang bersantai
Namun, terdengar lah tangisan gadis patah hati
Melihat apa yang sedang duduk bersedu
Raharsya mencoba untuk membantu

Kedua orang asing ini langsung jatuh cinta seketika
Athena tidak dapat menahan dirinya
Karena Raharsya adalah tokoh yang menawan
Begitupun Raharsya, terperdaya oleh mata Athena yang sangat mempesona


Setelah itu, mereka pun tak terpisahkan
Seperti jodoh terlahir di surga
Kemanapun Athena pergi, selalu ditemani Raharsya
Seolah - olah seorang satria yang selalu menjaga putri raja
Seperti Raharsya yang berjanji untuk melindungi sang kekasih
Dari hati terluka

Namun dapatkah Raharsya menyelamatkan kekasihnya
Dari tingkah laku dia sendiri
Yang dapat meruntuhkan jiwa sang pacar?

Tanpa disadari hati Athena pun tersayat – sayat
Hari – harinya selalu penuh dengan kemurungan
Teman nya pun mulai khawatir
Sosok Athena yang periang hilang dalam seketika

Yang dinamakan ‘terjatuh’ pasti berujung dengan ‘terluka’
Athena telah terjatuh dalam cinta Raharsya
Jatuh terlalu dalam dan tidak sadar akan suasana yang kian memburuk
Ucapan penuh emosi pun sering terdengar antara mereka
Tapi tiap pertengkaran selalu dimenangkan oleh Raharsya
Bahkan ketika kebenaran berpihak pada Athena

Tidak sanggup atas ketidak adil-an Cinta
Tidak sangguplah Athena atas tingkah pacar nya
Raharsya hanya bisa memberi nya kata-kata kekerasan dan ancaman kosong
Perasaan Athena pun kian mencampur aduk
Ia bingung, atas tindakan yang harus diambil
Ia terluka bagaikan ada pisau baja di tenggorokan nya


Tetapi waktu tidak kenal patah hati
Hari – hari pun berlalu
Malam berganti pagi
Ombak, pasang surut
Seperti kehidupan Athena yang naik turun

Perlahan, Athena pun membaik
Sulit pada awalnya
Tetapi Ia berhasil untuk menghapus kenangan pahit
Dan tak pernah menoleh kebelakang

Hidup nya pun terus mengalir bagaikan air di sungai
Kadang terhambat oleh beberapa batu
Tetapi pada ujungya, batu itupun terlewatkan oleh nya

Kadang kala, Athena pun bertemu Raharsya
Athena berkedip senyum
Dan Raharsya membuang muka
Athena masih menangkap napas ketika melihatnya
Tetapi ia tahu bahwa masa depan nya bersama cinta lain tak akan datang
Jika dia masih terperangkap dalam kenangan masa lalu
Lalu Athena hanya menggeleng,
Mengambil buku karangan Andrea Hirata nya,
Menghabiskan buah Apel terakhirnya
Membersihkan diri dari rumput – rumput taman kota
Tersenyum kepada masa lampau nya
Dan berpaling menuju yang akan datang.